Purbalingga Sehat Tahun 2015

IMG_0766PURBALINGGA, Salah satu pilar pembangunan utama selain pangan, papan, sandang adalah kesehatan. Bidang kesehatan menjadi salah satu prioritas dunia. Sebanyak 4 program kegiatan kesehatan yang termasuk dari 8 program Millenium Developement Goal’s (MDGs),

Menurut Bupati Purbalingga, Sukento Rido Marhaendrianto, kesehatan juga menjadi faktor utama penggerak roda ekomoni, tanpa masyarakat yang sehat maka tidak bisa bekerja, tidak bekerja maka tidak ada produktifitas. Untuk itulah Pemda Purbalingga memprioritaskan bidang kesehatan sebagai bidang yang harus digarap secara serius, dan tidak boleh main-main.

“ Untuk mendukung Purbalingga Sehat tahun 2015, pelayanan kesehatan mulai dari Pustu, Puskesmas dan RSUD harus prima,” ujar Bupati pada saat dialog bupati di Radio Suara Perwira yang dipancarkan oleh Radio Ardi Lawet dan Radio Lentera Karanganyar, Senin (9/3).

Bupati menyadari pelayanan kesehatan di Purbalingga masih perlu ditingkatkan, perbaikan demi perbaikan pelayanan terus di galakan. Salah satunya adalah meningkatkan standar rumah sakit dari tipe C ke tipe B sedang kita lakukan pada tahun ini. Berbagai persiapan telah kita lakukan baik administrasi, sarana prasarana dan tenaga dokter spesialis yang mendukung.

“Kita optimis dengan bekerja keras semua elemen masyarakat, target mewujudkan Purbalingga sehat pada tahun 2015 bisa tercapai,” ujar Bupati.

Dalam mewujudkan Purbalingga Sehat 2015, Pemda Purbalingga menargetkan 7 capaian yang harus dilaksanakan yakni meningkatkan angka usia harapan hidup 70,6 tahun, menurunkan angka kematian bayi sebesar 10/1.000 (kelahiran hidup). Menurunkan kematian ibu melahirkan sebesar 102/100.000 (kelahiran hidup), menurunkan prosentase gizi buruk kurang dari 3 %. Menurunkan prosentase gizi kurang dibawah 15%, meningkatkan pemberian asi ekslusif serta meningkatkan pertolongan persalinan.

Untuk meningkatakan derajat kesehatan manusia Pemda Purbalingga juga telah menganggarkan program kesehatan sebanyak Rp.131,5 miliar. Dana tersebut untuk membiayai 56 program di Dinas Kesehatan, 25 Pragram di BKBPP, Pelayanan RSUD dan 22 Puskesmas, 1 UPT Laboratorium dan 1 Pantai Nugroho.

“Selain itu juga kita anggarkan untuk pemenuhan air bersih / PAM Simas sebesar 3,285,308,000 untuk 8 desa melalui dana DAK,” ujar Bupati.

Berdasarkan data BPJS Purbalingga kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) secara keseluruhan telah mencapai 65,4 % dan yang belum mencapai 34,6%. Kepesertaan tersebut terdiri dari peserta bantuan iuran (PBI) sebesar 481.453, peserta penerima upah (PPU) = 57.539, peserta bukan penerima upah (PBPU) sebesar 18.253 dan bukan pekerja sebesar 19.891.

Bupati mengatakan keberadaan BPJS sangat membantu masalah kesehatan di Purbalingga, dengan adanya BPJS masayarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk menjaga kesehatannya. BPJS menjamin seluruh pembiayaan kesehatan baik ditingkat Pustu, Puskesmas maupun di Rumah Sakit.

“ Kalau awal keberadaan BPJS pelayanan masih belum maksimal, sekarang pelayanan sudah lebih baik lagi, dan sekarang pelayanan cuci darah sudah bisa di tangani BPJS,”ujar Sukento.

Selain bidang kesehatan, untuk menekan laju pertumbuhan penduduk sebagai salah satu faktor penunjang kesehatan masyarakat, pemda telah melakukan berbagai upaya antara lain dengan mengencarkan kepesertaan KB aktif.

Dari data Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP), peserta KB aktif 153.419 atau 79, 47 % dari pasangan usia subur (PUS) sebesar 193.047. Peserta KB aktif dengan metode kontrasepsi jangka panjang 43.308 atau 28,23 %. Peserta aktif pria 5.233 atau 3,41 %. Pasangan usia subur tidak ingin anak dan tidak KB (unmet need) 19.385 PUS atau 10,04 %.

“Dengan adanya peningkatan KB aktif sehingga laju pertumbuhan pada tahun 2013 sebesar 0,32%, dengan angka kelahiran sebanyak 1,94 dan rata-rata dalam keluarga sbesar 3,32 jiwa.” ujar Bupati

Selain kepesertaan KB aktif, Pemda Purbalingga juga memberikan porsi pemberdayaan perempuan sebagai salah satu pilar penentu kesehatan keluarga. Indek pemberdayaan gender pada tahun 2013 sebesar 68,66 dan indek pembangunan gender sebanyak 64,22.

Dengan jumlah keluarga yang berpartisipasi dalam kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) sebesar 13.121 KK atau sebesar 28,30% dari jumlah Kepala Keluarga (KK) yang punya balita. Untuk Bina Keluarga Remaja sebesar 10.336 KK atau 18,88% dan Bina Keluarga Lansia (BKL) sebesar 10,288 KK atau 21,12%.

Program pemberdayaan perempuan berdampak pada semakin banyak partisipasi perempuan pada berbagai bidang kehidupan. Seperti dilembaga pemerintah sebanyak 4.237 orang, di lembaga swasta sebanyak 29.144 orang dan di lembaga politik sebanyak 10 orang.

“ Walaupaun tidak mudah, tapi saya percaya dengan kerja keras, kerja fokus dan kerja cerdas dari semua elemen masyarakat akan membawa Purbalingga Sehat Tahun 2015,” pungkas Sukento. (Sapto Suhardiyo)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *