A. SASARAN
Adapun sasaran program kerja tahun 2015 sebagai berikut:
- Meningkatkan cakupan PHBS , utama ( Strata III ) dari 63,85 % menjadi 82 % dan Paripurna ( Strata IV ) dari 5,05 % menjadi 8 %
- Meningkatkan cakupan K4 dari 96 % menjadi 100 %.
- Meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan/tenkes yang memiliki kompetensi kebidanan dari 94 % menjadi 98 %.
- Ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk dari 100 % menjadi 100 %.
- Meningkatkan cakupan kunjungan neonatus menjadi 100 %.
- Meningkatkan cakupan kunjungan bayi menjadi 98 %.
- Cakupan bayi berat badan lahir rendah/BBLR yang ditangani 100 %.
- Meningkatkan cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah dari 46,18 % menjadi 95 %.
- Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih/guru UKS/Dokter Kecil 100 %.
- Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa TK, SLTP,SLTA dan setingkat oleh tenaga kesehatan / tenaga terlatih/guru/UKS/Dokter Kecil 100 %.
- Meningkatkan cakupan Yankes remaja dari 70,32 % menjadi 80 %.
- Meningkatkan cakupan peserta aktif KB dari 77 % menjadi 80 %.
- Desa / Kelurahan UCI dari 86,61 menjadi 100 %.
- Cakupan rawat jalan 15 % dan rawat inap 1,5 %
- Meningkatkan Pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum dari 0,34 % menjadi 15 %
- Meningkatkan cakupan Balita yang datang dan ditimbang (D/S) dari 80,61% menjadi 95 %.
- Meningkatkan cakupan Balita yang Naik berat badannya ( N/D ) dari 66,9 % menjadi 85 %.
- Menurunkan Balita Bawah Garis Merah (BGM) menjadi 1,5 %.
- Cakupan bayi ( 6-11 bulan ) mendapat kapsul vitamim A 1kali 100 % dan balita ( 12-59 bulan ) mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun dari 98,24 % menjadi 100 %.
- Meningkatkan cakupan ibu nifas mendapat kapsul Vitamin A dari 99,9 % menjadi 100 %.
- Meningkatkan Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe dari 85,7 % menjadi 100 %.
- Meningkatkan Cakupan Pemberian makanan pendamping ASI pada bayi Bawah Garah Merah dari keluarga miskin dari 58,33 % menjadi 95 %.
- Balita gizi buruk mendapat perawatan 100 %.
- Akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonatus 100 %.
- Ibu hamil resiko tinggi yang ditangani 100 %.
- Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 100 %
- Neonatal resiko tinggi / komplikasi yang ditangani 100 %.
- Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat 100 %.
- Pemenuhan darah di RS 100 %.
- Desa / kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam 100 %.
- Kecamatan bebas rawan gizi 100 %.
- Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun ≥ 2 / 100.000
- Kesembuhan penderita TBC BTA positif ( CR / Cure Rate ) 90 %.
- Penemuan kasus TBC BTA positif (CDR) dari 48 % menjadi ≥70 %.
- Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani 100 %.
- Klien yang mendaatkan penanganan HIV – AIDS 100 %.
- Kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) yg diobati 100 %.
- Penderita DBD yang ditangani 100 %.
- Incident Rate DBD < 2 /10.000 Penduduk.
- CFR / Angka kematian DBD < 2 %.
- Balita dengan diare yang ditangani 100 %.
- CFR / Angka kematian Diare < 1%
- Institusi yang dibina dari 84 % menjadi 100 %.
- Rumah Sehat Desa 80 %.
- Penduduk yang memanfaatkan jamban dari 73,95 % menjadi 88 %.
- Rumah yang mempunyai SPAL dari 52,24 % menjadi 80 %.
- Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes > 90 %.
- Tempat umum yang memenuhi syarat dari 56 % menjadi 80 %.
- Rumah tangga sehat 80 %.
- Bayi yang mendapat ASI-eksklusif dari 46,1 % menjadi 80 %.
- Desa dengan garam beryodium baik 90 %.
- Keluarga sadar gizi 80 %.
- Posyandu Purnama dari 41,39 % menjadi 44 %.
- Posyandu Mandiri dari 31,13 % menjadi 36 %.
- Upaya penyuluhan P3 NAPZA / P3 NARKOBA oleh petugas kesehatan dari 7,95 % menjadi 30 %.
- Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 100 %.
- Pengadaan obat esensial 100 %.
- Pengadaan obat generik 100 %.
- Penulisan resep obat generik 100 %.
- Cakupan penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar 100 %.
- Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan Keluarga Miskin dan masyarakat rentan 100 %.
- Meningkatkan Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal dari 50,92 % menjadi 75%.
- Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekeja informal 48 %.
- Cakupan Pelayanan Kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut dari 15,1 % menjadi 70 %.
- WUS mendapatkan kapsul yodium di daerah endemis gaki 90 %.
- Darah donor diskrining terhadap HIV-AIDS 100 %.
- Penderita malaria yang diobati 100 %.
- Penderita kusta selesai berobat menjadi 100 %.
- Kasus filariasis yang ditangani 100 %.
- Prosentase ketersediaan narkotika, psikotropika sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan 100 %.