
Purbalingga, 25 Juli 2025 — Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga menggelar kegiatan “Gerakan Ibu Hamil Sehat” dengan tema “Menjadi Ibu Hamil yang Bahagia, Sehat Jiwa dan Raga.”
Kegiatan yang dilaksanakan di PM Collaboration Purbalingga ini diikuti oleh 100 ibu hamil dari lima puskesmas di wilayah Kabupaten Purbalingga. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu hamil mengenai pentingnya menjaga kesehatan fisik maupun mental selama masa kehamilan.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Devi Setyawati, SKM., M.Kes, dalam sambutannya menuturkan bahwa angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB) di Kabupaten Purbalingga masih tergolong cukup tinggi.
“Pada tahun 2024 tercatat ada 11 kematian ibu, artinya rata-rata setiap bulan ada satu kasus kematian. Sementara di tahun 2025 hingga saat ini sudah tercatat lima kasus,” ungkapnya.
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu mengenai masalah yang dapat timbul dalam kehamilan, pemeriksaan kehamilan yang kurang akurat, penanganan persalinan yang tidak baik, serta kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan. Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan berupaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu hamil terhadap pola hidup sehat selama kehamilan.

Selama kegiatan, peserta mendapatkan berbagai materi dari narasumber ahli, mulai dari aspek psikologis, gizi seimbang, hingga tips menjaga kenyamanan selama kehamilan.
Psikolog Kurniasih Dwi P., M.Psi. membahas pentingnya komunikasi dua arah antara ibu dan suami. Menurutnya, dukungan emosional dari pasangan memiliki peran besar terhadap kesehatan mental ibu hamil. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas tidur dengan mengurangi penggunaan gawai sebelum beristirahat.
Sementara itu, Siti Fatimah, S.ST. memberikan materi tentang gizi seimbang bagi ibu hamil. Ia menekankan pentingnya mengontrol asupan karbohidrat dan lemak terutama pada trimester kedua dan ketiga, tanpa mengurangi konsumsi protein. “Protein dalam makanan tidak berhubungan dengan hasil pemeriksaan urin yang mendeteksi preeklamsia,” tegasnya.
Adapun Annisa Septy Nurcahyani, S.S.T., M.Tr.Keb dari IBI Cabang Purbalingga memberikan pemahaman mengenai pentingnya aktivitas fisik selama kehamilan. Ia menjelaskan bahwa ibu hamil tetap dapat bergerak aktif, bahkan saat mengalami kontraksi, untuk membantu proses persalinan berjalan lebih lancar.
“Ibu dengan riwayat keguguran pun tetap bisa melakukan yoga atau senam hamil dengan pengawasan tenaga kesehatan,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan berharap Gerakan Ibu Hamil Sehat dapat menjadi langkah nyata dalam menurunkan angka kematian ibu di Kabupaten Purbalingga serta meningkatkan kualitas hidup ibu dan bayi. Pendekatan yang mencakup aspek fisik, gizi, dan mental ini diharapkan mampu menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan bahagia.


