UCI Desa baru 56,6%, Dinkes Khawatir
Dinas Kesehatan Purbalingga khawatir pelaksanaan Universal Child Immunization (UCI) di Kabupaten Purbalingga tahun 2013 tidak bisa mencapai 100 %.
Pelaksanaan UCI desa di Kabupaten Purbalingga menurut kasie Pengendalian Penyakit Dinas Kesahatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, Ediyono, SKM masih 56,6% hal ini disebabkan karena masih adanya penolakan dari masyarakat akan program imunisasi.
“Tak adanya bidan desa di Desa Karangbawang , kecamatan Rembang juga berpengaruh pada terkendalanya program UCI ini” tambah Ediyono. pada saat Pertemuan Introduksi Vaksin DPT-HB-Hib di Wisma Tien Catring (Rabu, 25/9)
Sedangkan menurut Juru Imunisasi Puskesmas Pengadegan, Widodo mengatakan bahwa alokasi logistic masih minim, untuk Puskesmas Pengadegan sampai hari ini sisa spet tinggal 100 buah, padahal UCI masih kurang 3 bulan lagi. Disamping itu juga kurang tegasnya pemerintah terhadap fatwa halal pada vaksin imunisasi.
Melihat keadaan tersebut Pemkab Purbalingga menurut Kabag Kesra Drs Nurhadi pada tahun 2014 akan memprioritaskan lebih besar pada kebijakan Kesejahteraan rakyat, yakni kebutuhan masyarakat akan pelayanan dasar harus terlayani dengan baik. Fasiltas kesehatan seperti PKD, Bidan Desa, MCK di desa Karangbawang akan dibenahi, dan khusus untuk infrastruktur jembatan gantung yang menghubungkan Desa Linmus dan Punggelan akan dibangun.
“Tunjangan kesejahteraan pada tahun 2014 akan dinaikan untuk bidan PTT, Pencatat Nikah dan Guru GTT “ tambah Nurhadi mengutip perkataan Wabup Purbalingga pada saat acara Safari Pedesaan di Desa Karangbawang pada saat yang lalu.
Untuk mengatasi kekurangan spet, Ediyono telah berusaha melakukan koordinasi dengan Dinkes provinsi, namun sampai sat ini kekurangan spet belum kirim lagi.
Menurut data dari Dinkes baru 2 Puskesmas yang telah UCI 100% yaitu Kecamatan Karangjambu dan Mrebet, sedangkan yang belum UCI yaitu Puskesmas Padamara dan Kalikajar dari 21 Puskesmas yang ada.
Vaksin pentavalent
Dasar Kepmenkes RI Nomor: 23/MENKES/SK/I/2013, Tanggal 15 Januari 2013Pada bulan Maret tahun 2014 seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah akan melakukan kegiatan imuniasasi DPT-HB-Hib (Vaksin Pentavalent)
Menurut Pelaksanan Imunisasi Dinkes Provinsi Jawa tengah, Budiono, pelaksanaan kegiatan imunisasi pentavalent ini mempunyai alasan bahwa pneumonia adalah penyebab kematian terbesar pada anak yaitu sekitar 3 juta anak menderita penyakit serius per tahun dengan jumlah kematian lebih besar dari 400.000 anak dan merupakan penyebab kematian nomor 1 di dunia.
“ 23% pneumonia yang serius pada anak disebabkan oleh Haemophillus Influenzae tipe b (Hib). Penyebab lain adalah pneumococcus, staphilococcus, streptococcus, virus, dan jamur” tambah Budiono
Hib dan streptococcus pneumonia lanjut Budiono juga menyebabkan meningitis yang dapat menimbulkan kecacatan dan kematian pd anak. Meningitis itu sendiri adalah radang pada selaput otak dan korda spinalis (bagian dari sistem saraf pusat), dengan gejala demam, kaku kuduk, penurunan kesadaran dan kejang.
Menurut Budiono Imunisasi DPT-HB-Hib melalui beberapa tahap pertama imunisasi diberikan pd bayi baru lahir, kedua bayi yang sudah imunisasi DPT-HB 1, atau DPT-HB 2, ketiga dilanjutkan dengan pemberian DPT-HB 2 & DPT-HB 3, Imunisasi lanjutan diberikan pada batita yang telah mendapat imunisasi Campak, dan DPT-HB/ DPT-HB-Hib 3 (lengkap) pd masa bayi, Jika semasa bayi, belum mendapat imunisasi Campak, dan atau DPT-HB/ DPT-HB-Hib 3 (belum lengkap), maka harus dilengkapi sebelum pemberian imunisasi lanjutan
“Upaya melengkapinya akan kita diupayakan bersamaan dengan Bulan Vitamin A atau kegiatan lainnya” tambah Budiono