Purbalingga, 11 Februari 2025
Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga melaksanakan kegiatan Pembinaan Kader Kesehatan Sekolah kepada anggota Saka Bakti Husada (SBH) di Kabupaten Purbalingga. Kegiatan ini berlangsung di Aula Saga Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga pada hari Selasa (11/02/2025).
Saka Bakti Husada merupakan salah satu jenis Satuan Karya Pramuka yang merupakan keterampilan praktis dalam bidang kesehatan. Di dalam lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, Saka Bakti Husada adalah bagian dari upaya kesehatan sekolah yang merupakan bagian dari azas penyelenggaraan Puskesmas yang kedua yakni pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan Pembinaan Kader Kesehatan Sekolah diikuti oleh 44 perwakilan Saka Bakti Husada (SBH) dari 22 Puskesmas se Kabupaten Purbalingga. Para kader kesehatan sekolah dibina dan dibekali ilmu untuk menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah.
Materi pertama mengenai SBH disampaikan oleh Dedi Anton Nugroho, SKM yang bertujuan agar peserta lebih memahami maksud dan tujuan, serta peran sebagai anggota Saka Bakti Husada dalam bidang kesehatan, khususnya dalam aspek promotif dan preventif. Selain itu, peserta juga diharapkan menjadi agen-agen perubahan yang mampu memberdayakan masyarakat untuk mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Dalam materi yang disampaikan, salah satu contoh aksi nyata yang dilakukan diantaranya adalah sebagai juru pemantau jentik (jumantik) di lingkungan keluarga dan sekolah untuk membantu dalam pencegahan penyakit Demam Berdarah (DBD) yang kasusnya seringkali meningkat di musim pancaroba. Lebih lanjut, masing-masing pangkalan SBH diharapkan memiliki setidaknya satu program kesehatan yang diunggulkan. Materi ditutup dengan sosialisasi seputar Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang telah dimulai pada 10 Februari 2025 yang lalu.
Selain itu, para kader kesehatan sekolah juga dibekali materi terkait Anemia oleh Windi Puji Astuti, S.Keb agar para kader kesehatan lebih memahami tentang status gizi dan kesehatan remaja untuk menjadikan remaja sehat remaja bebas anemia. Gaya hidup dan pola makan remaja akhir-akhir ini seperti diet tidak sehat merupakan salah satu faktor yang menyebabkan anemia. Seperti diketahui, dampak dari anemia diantaranya kekebalan tubuh, konsentrasi, prestasi, kebugaran dan produktivitas menurun. Tidak sampai disitu, remaja putri yang mengalami anemia berisiko menjadi ibu hamil yang anemia yang dapat berdampak buruk baik bagi ibu hamil itu sendiri maupun bayi yang dilahirkan nantinya, yaitu meningkatknya resiko Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan stunting. Program dalam menanggulangi anemia antara lain pemberian tablet tambah darah dan Aksi Bergizi yang meliputi aktifitas fisik, sarapan bersama, edukasi, dan minum Tablet Tambah Darah. Sebagai kader kesehatan sekolah, peran peserta adalah sebagai contoh serta pengawas bagi teman teman sekolahnya dalam program minum Tablet Tambah Darah yang rutin diselenggarakan di sekolah. Melalui kegiatan ini diharapkan Saka bakti Husada dapat ikut serta secara aktif menyelesaikan masalah kesehatan kaum muda sendiri, dan ikut membantu aktif dalam menganggulangi masalah kesehatan masyrakat di lingkungannya.
Admin:
Astri Dwi Utami, SKM, Pranita Sekar Miranti, SKM, Salam, SKM, M.Epid
