Dinkes Purbalingga Temukan Cendol Berpewarna Tekstil

Dinkes Purbalingga Temukan Cendol Berpewarna Tekstil

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga menemukan cendol yang positif mengandung Rhodamin B di Pasar Segamas. Hasil temuan tersebut diketahui pada saat kegiatan Pemantauan Makanan Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H di Pasar Segamas.
Kasi Kefarmasian dan Alat Kesehatan pada Dinkes Purbalingga, Sugeng Santoso mengatakan Dinkes Purbalingga melakukan pemantauan makanan bersama dengan Dinperindag Purbalingga, Satpol PP Purbalingga, DKPP Purbalingga, dan Dinpertan Purbalingga. Kemudia, Dinkominfo Purbalingga, Puskesmas dan Satreskrim Polres Purbalingga.
Ia menjelaskan pemantauan makanan di Pasar Segamas, Dinkes Purbalingga dan instansi terkait melakukan uji makanan pada 14 sampel. Pengujian sampel tersebut terdiri dari pemeriksaan formalin, Rhodamin B, dan Metanil Yellow.
“Dari 14 sampel yang kami cek di Pasar Segamas ada dua yang mengandung Rhodamin B atau pewarna merah pada cendol dan kerupuk ‘Air Mancur’,” katanya saat ditemui di sela-sela kegiatan pemantauan, Senin (13/5).
Cendol yang berpewarna Rhodamin B tersebut, Sugeng menerangkang berasal dari Desa Karangmanyar Purbalingga. Sedangkan, kerupuk ‘Air Mancur’ yang ditemukan mengandung Rhodamin B berasal dari daerah Banyumas.
“Kerupuk Air Mancur kata pedagang disini berasal dari daerah Banyumas dari Jatilawang atau Sokaraja kalau untuk cendol berasal dari Purbalingga,” ujarnya.
Menurutnya, dari segi prosentase penggunaan pewarna tekstil dan pengawet berbahaya saat ini di Purbalingga jumlahnya menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 14 sampel yang diuji hanya ada dua dimana keduanya mengandung pewarna tekstil Rhodamin B.
“Kebetulan kita untuk tahun ini selain pemantauan dari Dinas Kesehatan ada pemantauan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), jadi dalam satu tahun ini ada lima kali pemantauan makanan,” kata Sugeng.
Ia mengimbau agar masyarakat Purbalingga waspada dalam membeli produk makanan. Terlebih makanan yang diduga mengandung pewarna makanan dan juga mengandung bahan pengawet berbahaya.
“Seperti pada ikan-ikan dari laut biasanya menggunakan formalin untuk mengawetkan ikan agar tetap terlihat segar,” ujarnya. (PI-7)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *